Iman, Amal Saleh, dan Kekuasaan
وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا
يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang
saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka
bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka
tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik.” (Q.S. An-Nur: 55)
Allah menjanjikan kepada orang-orang
yang beriman dan beramal saleh akan menjadikan mereka berkuasa di muka
bumi dan menjadikan agama mereka, agama yang kokoh dan kuat, dan akan
memberikan kepada mereka nikmat keamanan dan kesejahteraan. ltulah janji
Allah dan janji itu adalah janji yang pasti terlaksana karena mustahil
Allah memungkiri janji-Nya selama mereka berpegang teguh kepada perintah
dan ajaran-Nya. Memang janji itu telah terlaksana dengan kemenangan
beruntun yang dicapai kaum Muslimin di masa Nabi saw dan di masa
sahabatnya Khulafaurrasyidin. Di masa Nabi Muhammad, kaum Muslimin telah
dapat menaklukkan kota Mekah, Khaibar, Bahrain seluruh Jazirah Arab dan
sebahagian dari wilayah kerajaan Romawi, bahkan raja Rum, Muqauqis di
Mesir dan Najasyi (Negus)di Ethiopia pernah mengirimkan hadiah kepada
Muhammad saw.
Sesudah Nabi saw wafat dan pemerintahan
dikendalikan oleh para sahabat (Khulafaurrasyidin) mereka selalu
mengikuti jejak Rasulullah saw dalam segala urusan. Dengan demikian
kekuasaan mereka meluas ke mana-mana baik ke Timur, ke Barat, ke Utara
dan ke Selatan, maka tersebarlah agama Islam dengan pesatnya serta
dianut oleh penduduk negeri-negeri yang dikuasai dengan penuh kesadaran
tanpa paksaan dan ancaman, dan mereka benar-benar menikmati keamanan dan
kesejahteraan karena mereka benar-benar kuat, disegani oleh kawan dan
lawan.
Rabi’ bin Anas pernah berkata mengenai
ayat ini, “Nabi Muhammad saw berada di Mekah selama sepuluh tahun
menyeru orang-orang kafir Mekah kepada agama tauhid, menyembah Allah
tanpa mempersekutukan-Nya dengan cara sembunyi-sembunyi sedang
orang-orang yang beriman selalu berada dalam ketakutan dan kekhawatiran.
Mereka belum diperintah untuk berperang. Kemudian mereka disuruh hijrah
ke Madinah lalu mereka datang ke sana dan turunlah perintah berperang.
Mereka selalu berada dalam ketakutan dan kekhawatiran, tetapi menyandang
senjata pagi dan petang, dan mereka tetap tabah dan sabar. Kemudian
datanglah seorang sahabat menemui Nabi dan berkata: Ya Rasulullah apakah
untuk selama-lamanya kita harus berada dalam kekhawatiran dan
kewaspadaan ini? Kapankah akan datang waktunya kita dapat merasa aman
dan bebas dari memanggul senjata? Maka Rasulullah saw menjawab: Kamu
tidak akan lama bersabar menunggu keadaan itu. dan tidak lama lagi akan
tiba waktunya di mana seorang dapat duduk di suatu pertemuan besar yang
tidak ada sepotong senjata pun terdapat dalam pertemuan itu. Lalu
turunlah ayat ini. Allah telah mengingatkan kaum Muslimin yang telah
sukses mencapai kemenangan, keamanan dan kesejahteraan itu dengan
firman-Nya:
واذكروا إذ أنتم قليل مستضعفون في الأرض تخافون أن يتخطفكم الناس فأواكم وأيدكم بنصره ورزقكم من الطيبات لعلكم تشكرون
Artinya:Dan ingatlah (hai para Muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. (Q.S. Al Anfal: 26)
Artinya:Dan ingatlah (hai para Muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. (Q.S. Al Anfal: 26)
Demikianlah kaum Muslimin tetap kuat dan
disegani, menikmati keamanan dan kesejahteraan di masa Khalifah Abu
Bakar, Umar, Usman, sampai timbul pertentangan yang hebat antara kaum
Muslimin semenjak pemerintahan Ali bin Abu Talib dan terjadilah perang
saudara antara sesama mereka pada hal perang sesama Muslimin itu sangat
bertentangan dengan firman Allah:
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمة الله عليكم إذ كنتم اعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا
Artinya:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada (tali) agama Allah dan jangan kamu bercerai-berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. (Q.S. Ali Imran: 103)
Dan firman-Nya
Artinya:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada (tali) agama Allah dan jangan kamu bercerai-berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. (Q.S. Ali Imran: 103)
Dan firman-Nya
ولا تكونوا كالذين تفرقوا واختلفوا من بعد ما جاءهم البينات وأولئك لهم عذاب عظيم
Artinya:
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (Q.S. Ali Imran: 105)
Artinya:
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (Q.S. Ali Imran: 105)
Semenjak itu terjadilah pasang surut
dalam pemerintahan Islam. Pada suatu waktu mereka jaya dan mulia dan di
waktu yang lain mereka lemah tak berdaya menjadi mangsa bagi kaum yang
lain sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka dalam mempraktekkan ajaran
Islam, menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. menegakkan keadilan dan
kebenaran dan menjaga kesatuan umat agar jangan berpecah belah.
Sumber : http://www.al-intima.com/nasehat/iman-amal-saleh-dan-kekuasaan